Rabu, 20 Juli 2011

Dua Rafflesia Akan Mekar Di Bengkulu


Bengkulu (ANTARA News) - Kelompok Peduli Puspa Langka Tebat Monok Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, menemukan dua bonggol atau calon bunga Rafflesia arnoldii yang diperkirakan mekar dalam beberapa pekan mendatang.

"Kami menemukan dua bonggol rafflesia di hutan Rindu Hati, ukurannya sebesar bola kaki yang kami perkirakan mekar sekitar dua minggu lagi," kata Koordinator Kelompok Peduli Puspa Langka, Holidin, di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan, jika dua bonggol atau calon bunga tersebut mekar bersamaan maka ini akan menjadi kejadian pertama. Sebab selama ini bunga tersebut hanya mekar satu kuntum secara bergantian.

Jika dilihat dari ukuran kedua bonggol tersebut kata dia sangat memungkinkan untuk mekar serentak.

"Ukurannya hampir sama dan mudah-mudahan mekar juga bersamaan dan ini akan menjadi kejadian pertama dan unik," tambahnya.

Apalagi jarak antara kedua bunga itu hanya satu meter sehingga jika keduanya mekar bersamaan pengunjung bisa menikmati dua bunga mekar dalam satu lokasi.

Holidin mengatakan selama 2001 terdapat enam raflesia yang mekar di kawasan hutan lindung itu.
Indonesia merupakan pusat pertumbuhan berbagai spesies rafflesia ini, karena terdapat 14 spesies dari 25 spesies yang diketahui tumbuh di dunia.

Akan tetapi cuma ada enam temuan spesies baru dalam 30 tahun penelitian dilakukan di Indonesia, sementara Filipina bisa mendata lebih banyak lagi hanya dalam waktu tiga tahun penelitian saja di negara itu.

Selain dua calon bunga tersebut masih ada 15 bonggol lainnya yang ditemukan dalam radius 10 meter di lokasi tersebut.

"Kalau tidak ada gangguan satwa liar atau tangan usil manusia maka bunga-bunga ini akan mekar bergantian hingga akhir tahun," tambahnya.

Ia mengatakan kelompok peduli puspa langka Desa Tebat Monok biasanya melakukan penjagaan di dalam hutan saat bunga itu mekar.
(ANT)

Minggu, 10 Juli 2011

Puluhan Monyet Masuki Kota Barabai


Barabai, Kalsel (ANTARA News) - Cuaca panas dalam beberapa hari belakangan ini di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, sepertinya membuat monyet-monyet di hutan Barabai "kehausan" dan keluar hutan masuk ke kawasan perkotaan.

Di sepanjang bantaran sungai Barabai di Jalan Dharma Padawangan, Kelurahan Barabai Timur, Barabai, ibu kota Hulu Sungai Tengah, Sabtu, terlihat puluhan ekor monyet yang bergantungan di rumpun bambu dan pepohonan.

Menurut seorang warga di Jalan Dharma Padawangan, Badaruddin, peristiwa tersebut sudah berlangsung sejak beberapa hari yang lalu.

"Biasanya saat siang dan sore puluhan monyet itu datang dari hutan di pinggiran kota untuk minum di sungai dan berteduh," ujarnya.

Sebagian sumber air di hutan diduga telah kering akibat cuaca panas sehingga monyet-monyet itu turun ke kota untuk minum.

Kawasan kota Barabai memang dibelah oleh aliran sungai Barabai dan di pinggiran perkotaan masih banyak terdapat hutan-hutan kecil, tempat habitat monyet hidup.

Warga tersebut mengatakan selain untuk minum di sungai, beberapa monyet itu kadangkala masuk ke permukiman warga untuk mencari makan.

"Ada beberapa monyet yang masuk ke pekarangan untuk mencari buah-buahan seperti pepaya dan pisang untuk dimakan," katanya.

Sampai saat ini, monyet-monyet itu tidak bertingkah aneh atau berbuat onar seperti merusak tanaman warga dan hanya mengambil buah-buahan yang sudah jatuh saja.

"Hingga saat ini tidak ada monyet-monyet yang sampai mengganggu warga dan malah menjadi tontonan menarik bagi anak-anak," tambahnya.

Selain di jalan Dharma Padawangan, puluhan monyet juga terlihat di sepanjang bantaran sungai Barabai di kawasan Jalan Hivea, Mualimin dan Bukat.

Namun dikhawatirkan, bila cuaca panas berlangsung lama monyet-monyet itu akan menyerbu kawasan permukiman untuk mencari makan dan berlaku ganas.