Hutan Pantai Petanahan Jadi Contoh Penghijauan
Kebumen (ANTARA News) - Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa pengembangan hutan Pantai Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah akan menjadi contoh penghijauan kawasan pantai secara nasional."Kalau dilakukan dengan serius, daerah pantai yang panas, tandus, dan gersang ternyata bisa dihijaukan dengan baik," kata Menhut usai meresmikan Hutan penelitian dan Wisata Alam Wanagama III di Pantai Petanahan, Kebumen.
Kerja sama Pemkab Kebumen dengan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan dukungan dana program Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan tahun 2007 bisa menghijaukan kawasan Pantai Petanahan seluas 360 hektare dengan tanaman cemara udang.
Cemara udang tersebut bisa tumbuh di pasir pantai yang panasnya mencapai 70 derajat celcius lantaran tim Fakultas Kehutanan UGM mengembangkan teknologi block press, yakni memasukkan bibit cemara tersebut ke dalam tanah liat yang sudah dicampur dengan pupuk organik kemudian dipres kemudian baru ditanam di tanah berpasir.
Menhut mengatakan, melalui teknologi block press tersebut cemara udang bisa tumbuh dengan baik di kawasan pantai yang berpasir.
"Nantinya, hal ini akan menjadi contoh untuk dikembangkan di daerah-daerah lain, termasuk di Sumatera, Kalimantan, dan daerah lainnya. Ternyata daerah pantai berpasir bisa dihijaukan," katanya.
Ia mengatakan, kalau kawasan pantai bisa hijau seperti Pantai Petanahan ini maka dapat menahan abrasi, mencegah tsunami masuk ke darat lebih dalam, dan juga berfungsi untuk penghijauan.
Keberhasilan penghijauan kawasan pantai seluas 360 hektare ini, katanya, bisa dikembangkan lebih banyak lagi di daerah lain.
Ketua Panitia Peresmian Hutan penelitian dan Wisata Alam Wanagama III Pantai Petanahan yang juga Sekretaris Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Hartono, mengatakan bahwa kawasan pesisir selatan Pulau Jawa sebagaian merupakan pantai terbuka dengan hamparan pasir yang luas.
Banyak di antara hamparan pasir tersebut membentuk formasi gumuk pasir yang dinamis dengan tutupan vegetasi rendah yang khas. Salah satu dari bentukan gumuk pasir yang cukup luas berada di kawasan pesisir selatan Kabupaten Kebumen terbentang sepanjang kurang lebih sembilan kilometer dengan lebar rata-rata 800 meter ke arah daratan.
Ia mengatakan, kondisi areal yang terdiri atas endapan pasir dengan bentuk lahan yang selalu berubah menyebabkan proses penutupan vegetasi secara alami berlangsung sangat lambat. Oleh karena itu hamparan gumuk pasir dan areal endapan pasir di belakangnya mempunyai tutupan vegetasi yang sangat minimal.
Di sepanjang pantai selatan Pulau jawa, katanya, hampir seluruh gumuk-gumuk pasir tersebut telah mengalami kerusakan akibat aktivitas penambangan pasir yang berlebihan. Kerusakan areal gumuk pasir serta vegetasi penutupnya dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi dan kapasitas ekosistem pantai.
Menurut dia, apabila kerusakan tersebut terus berlanjut dikhawatirkan dalam jangka panjang akan terjadi peningkatan intrusi air laut ke areal pertanian dan permukiman serta meningkatkan kerentanan areal permukiman terhadap kemungkinan bahaya tsunami.
(ANT/P003)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar